Pilih mana, jadi
guru atau jadi artis? Yang berpikiran PeAk pasti akan
menjatuhkan pilihannya jadi artis. Alasannya cukup sederhana saja,
artis uangnya banyak. Udah gitu ngetop lagi. Pokoknya menjanjikan
segalanya deh.
Kalo guru? Kayak yang nggak tahu aja, bokek, men!
Memang,
faktanya begitu kok, artis film, penyanyi atau model, honornya selangit
dan tenar kemana-mana. Ini sudah menjadi rahasia umum. Dan kebiasaannya
mendapatkan uang dengan mudah mendorong kebanyakan artis memiliki gaya
hidup glamour dan aneh-aneh. Dalam urusan gonta-ganti pasangan saja,
itu sudah menjadi budaya tersendiri. Bahkan bisa jadi merupakan syarat
‘wajib’ selebritis. Perselingkuhan dan kumpul kebo bukan barang baru di
kalangan artis. Penggunaan narkoba juga akrab dengan dunia mereka.
Bahkan, gosip dikalangan mereka pun menjadi komoditas alias bisa
dijual. Coba, kasus perceraian Desy Ratnasari atau Iis Dahlia saja
mampu menarik media untuk memberitakannya. Dan kita pun larut dalam
lembaran-lembaran koran yang menulis kisah proses perceraiannya. Bagi
pengelola media, jelas mendatangkan ‘berkah’, Desy dan Iis Dahlia pun
kesohor. Hebat nian!
Kadang
kala untuk bisa mendongkrak harga jualnya dalam main film, tak sedikit
artis yang rela bertingkah aneh. Demi Moore rela tampil los polos tanpa busana dalam film Streptease. Elizabeth Berkley berani mengorbankan diri dengan cara ‘buka-bukaan’ dalam film Showgirls hasil garapan sutradara bejat Paul Verhoeven beberapa tahun yang lalu. Memang aneh dan berani malu!
Celakanya
lagi, artis-artis lokal pun kemudian latah mengikuti tingkah para
selebritis dunia. Bukan barang aneh, bila trend kehidupan para penghuni
jagat Holywood itu menjadi acuan selebritis lokal. Kelakuan Madonna
yang sering gonta-ganti pasangan pun tak mustahil bila diikuti para
selebritis negerinya Wiro Sableng ini. Mau tahu kelakuan Madonna? Si Material Girl
ini pernah menikah dengan Sean Penn, kemudian cerai. Lalu Madonna
kumpul kebo dengan Carlos Leon menghasilkan Lourdes yang telah berusia
3 tahun. Dan kini, belum juga melahirkan benih yang ditabur pasangan
kumpul kebonya, Guy Ritchie, ia sudah akan berpisah. Ritchie sendiri
adalah sutradara Inggris yang baru saja membuat box office dengan film Lock, Stock, and Two Smoking Barrels. Ah, memang gila juga Madonna itu!
Masih
seputar gaya hidup yang tak karuan dan nggak terkontrol dari kaum
seleb. Kamu kenal Leonardo Di Caprio, kan? Nah, cowok ganteng bertarif
15 juta dolar saat main dalam Titanic ini ternyata royal bin
boros! Bayangin aja, doi pernah beli rumah di daerah Malibu untuk
nyokapnya seharga 45 dolar Amrik. Selain untuk nyokapnya, bintang The Beach
ini juga beli rumah untuk dirinya sendiri di Hollywood Hills seharga 3
juta dolar. Bahkan Leo nggak keberatan keluar uang banyak untuk
mengoleksi karya-karya seni. Maklum bintang tajir ini termasuk 10 besar
orang terkaya di dunia menurut majalah Forbes.
Itu
adalah sebagian fakta tentang kehidupan artis. Anehnya, meski kehidupan
artis nggak lepas dari potret buram kerusakan moral, malah banyak
muncul artis baru. Nggak heran bila jagat Holywood dan negara-negara
pengikutnya udah kebanjiran kaum seleb. Ibarat gula, dunia akting,
musik dan model mampu menarik perhatian orang untuk mencicipi manisnya
kehidupan dunia yang penuh gebyar itu. Nggak salah lagi, alasan remaja
yang terjun ke dunia penuh sensasi itu karena tergiur oleh uang dan
ketenaran. Soal kebobrokan moral yang terjadi nggak dilihat lagi. Ngaku
aja deh! Iya, nggak?
Modal jadi artis
Punya
penampilan menarik dan berani malu, sudah bisa menjadi artis film.
Malah ada yang ngotot untuk tampil dalam film meski sebetulnya
aktingnya nggak bagus-bagus amat. Yang begini biasanya cuma jual
tampang dan kenekatan untuk tampil melanggar etika. Rela menjalani
adegan bupati alias buka paha tinggi-tinggi, atau sekwilda (sekitar wilayah dada) sampai sepeda alias seputar perut dan dada. Ah, murah banget harga dirinya!
Yang
jadi model pun nggak jauh beda. Cukup tampil seksi dan mau berpose
memakai busana renang, sudah bisa dipajang di kalender. Tentu dengan
bayaran yang menggiurkan. Demi Moore, yang pernah sukses membintangi
film Ghost itu nekat berpose tanpa busana dalam sampul majalah Vanity Fair tahun
1991. Padahal foto hasil jepretan Annie Leibovitz ini diambil saat Demi
hamil delapan bulan. Kontan saja mengundang kontroversi yang luar bisa
di AS. Mau tahu komentar bintang GI Jane ini? “Saya kan sering mencopot pakaian hamil saya. Jadi, saya pikir mengapa tak sekalian di sampul Vanity Fair saja,” katanya dengan tenang. Ih, benar-benar berani malu!
Nggak
semua artis memang begitu, tapi tetap saja standar yang dipake nggak
jauh dari asas manfaat. Buktinya? Mereka yang menolak peran amburadul
toh tetap nggak meninggalkan dunia seleb. Contohnya, yang rajin nolak
peran adalah Natalie Portman. Doi pernah nolak peran sebagai Juliet dalam Romeo and Juliet, dengan alasan Leonardo Di Caprio yang berperan sebagai Romeo usianya ketuaan dibanding doi. Peran Wendy di film The Ice Storm pun
ditolaknya. Dan yang jelas Natalie udah ngasih petunjuk bahwa dia nggak
mau main film horor atau tipe film yang dibintangi Jennifer Love
Hewitt. Saingan? Bisa jadi. Paling-paling itu alasan selektifnya. Nggak
jauh!
Modal jadi artis itu memang nggak perlu sekolah khusus. Ya, itu tadi, cuma butuh tampang oke punya. Yang tampangnya PPD alias Pas-Pas Deh? Bisa juga, paling-paling jadi model iklan kaos, tapi kaos lampu! Yang berbobot alias berbodi botol? Bisa
juga jadi iklan produk kecap, tapi jadi botol kecapnya! Sori, jangan
dimasukin ke hardisk, ya! Eh, sori, maksudnya jangan dimasukin ke hati!
Bahagiakah jadi artis?
Meski
tajir, Brad Pitt yang telah malang melintang di dunia akting perfilman
Hollywood mengaku risih bila ketemu orang. Doi bilang, “Terus terang,
banyak hal yang sempat bikin gue jadi ragu-ragu dan mikir-mikir,
nerusin karir akting atau stop dulu. Tapi yang sering bikin gue jengkel
adalah kalau ada orang reseh dengan penampilan gue yang nggak seperti
mereka harapkan. Juga kalau publik berisik banget pengen tahu kehidupan
cinta gue. Bikin gue males ketemu orang…,” begitu katanya dalam kutipan
dialog di majalah Gadis edisi 10 Maret 2000. Nggak bahagia? Tepatnya
begitu, Mas!
Pernah dengar nama John Lennon? Nah, kawannya George Harisson dan Paul McCartney di The Beatles ini,
ternyata meski hidup bertabur kemewahan tapi doi nggak lepas juga dari
problem kehidupan. Makin hari kepopuleran John bersama The Beatles-nya
makin menggila. Tapi tanda-tanda kehancurannya juga mulai muncul sejak
Beatles terlibat obat bius. Dikabarkan, tiap manggung John ngedrugs
dulu. Malah drugs juga yang bikin hubungannya dengan
Cynthia renggang. Apalagi sejak ketemu Yoko Ono. Kehidupan John makin
kacau. John pun cerai dengan Cynthia, istrinya. Terlebih, akhir
kehidupannya pun tragis banget, saat itu, malam tanggal 5 Desember
1980, seorang penggemar John, Mark Champman, menem-baknya hingga mati.
Ya, ternyata jadi artis nggak selalu bahagia, Coy!
Mungkin
kita keburu menganggap bahwa jadi kaum seleb itu mengenakkan, karena
yang kita lihat cuma uangnya, kekayaannya dan ketenarannya.
Dielu-elukan saat konser atau mampu menciptakan histeria massa
penonton-nya bila sedang manggung. Coba aja lihat, acara jumpa fans Gil
yang bertempat di Dermaga Food Court, Pondok Indah Mal tanggal 13 Maret
2000 pun batal, gara-gara teman-teman remaja yang ngefans banget sama
doi begitu membludak nggak sepadan dengan kapasitas resto yang terlalu
mungil. Bahkan saat ada orang yang nyebarin postcard Gil, ratusan fans
Gil yang kalap rebutan untuk mendapatkannya. Gilee.. men!
Tapi,
lain di panggung, lain dalam kehidupan nyata. Banyak artis yang
sebetulnya frustasi dengan kehidupan mereka. Gimana nggak, hidup jadi
selebritis tak selalu bahagia. Kalaupun bahagia, pastilah itu
kebahagiaan yang semu. Contohnya banyak. Kehidupan Marlyn Monroe begitu
misterius hingga ajalnya. Tak banyak tahu soal aktris itu, yang pasti
keterlibatannya dalam obat-obatan terlarang ikut mendorongnya ke liang
kubur. Gosip seputar artis lokal pun cukup membuktikan bahwa sebetulnya
dunia artis tak sepenuhnya menjanjikan kebahagiaan. Kalaupun toh
bahagia, ternyata hanya kesenangan yang semu. Siapa sangka, kan,
ternyata model iklan layanan masyarakat Suami Siaga, Iis Dahlia nggak bahagia dengan suaminya, Bahkan memilih cerai.
Malah
si keling Michael Jackson pun begitu ketakutan bila ketemu fans-nya.
Aneh, kan? Bukannya seneng, kok malah risih. Bukan apa-apa, artis juga
ingin privasi alias kebebasan.
Artis bukan dewa!
Kehidupan
artis yang lebih banyak rusaknya itu menunjukkan bahwa profesi itu
berisiko dan banyak dosanya. Jadi buat apa menganggap mereka itu hebat
yang kemudian membuat kita gelap mata, apalagi kalo kita sampe punya
cita-cita jadi artis. Wuih, jangan deh! Mereka bukan apa-apa dan bukan
siapa-siapa. Yang jelas mereka itu adalah orang-orang yang hidup bebas
nilai. Meski penampakkannya tiap artis berbeda-beda. Dari mulai yang
kalem sampai yang liar. Tapi sekalem-kalemnya juga artis, yang hidup di
dunia penuh bahaya dan berisiko besar untuk melakukan dosa. Tetap nggak
benar!
Maka,
nggak bosen-bosen nih kita ngasih saran agar kamu jangan mengikuti gaya
hidup mereka, apalagi ikut menikmati kehidupan artis, bisa berabe!
Memang sih, kehidupan artis itu hitam-putih. Tapi bila dilihat ternyata
banyak sisi gelapnya.
Christina
Aguilera yang bersaing dengan Britney Spears untuk ‘mendapatkan’ Prince
William, ternyata idola kamu ini adalah hobi minum sampai
mabuk-mabukan. Terlepas dari kontroversi kebenaran cerita itu, yang
jelas, kehidupan mereka itu nggak jauh dari risiko berbuat dosa. Kalau
sampai kamu mengidolakan mereka atau malah kepengen jadi artis,
hati-hati. Sebaiknya ubah lagi cita-cita murahan seperti itu. Nggak
benar dan nggak baik!
Sebagian besar artis menganggap bahwa popularitas dan kharismanya, plus
uang bisa menjadikan dirinya bak dewa. Hingga berprilaku aneh
sekalipun, mereka anggap nggak bakalan ada yang protes. Ketika
menyikapi soal tingkah artis yang rada-rada aneh itu, seorang konsultan
perkawinan yang mukim di Los Angeles, Rhoda Markovitch berkomentar,
“Mereka mulai berpikir bahwa popularitas dan kharismanya sebagai
bintang memungkinkan mereka mendapatkan segala-galanya. Mereka
betul-betul percaya bahwa mereka punya kekuatan sihir,” kata Rhoda
seperti yang dikutip oleh Tabloid Citra, Juni 1997.
Lalu bagaimana dengan kita?
Berpikir kritis!
Iya,
itu yang bisa kita lakukan. Kehidupan kaum seleb yang penuh warna itu
ternyata sebetulnya cuma menimbulkan masalah. Kehidupan yang
kelihatannya penuh gemerlap itu ternyata menyimpan misteri. Bahkan
sebetulnya kebahagiaan yang mereka dapatkan juga adalah berupa
kebahagiaan semu. Tentu saja, meski mereka bertabur uang dan ketenaran,
Tapi justru kehidupan seperti itulah yang turut andil mendorong mereka
menjadi liar dan bebas nilai dalam berbuat. Dan dalam kehidupan
pribadinya, tak jarang kebanyakan kaum seleb mengarunginya dengan
kepahitan. Mereka nggak bahagia, Brur!
Oke, sekarang kita harus berpikir lebih mendalam dan jernih. Menghadapi kondisi seperti ini apa yang harus kita lakukan?
Baik, pertama,
kita harus menganggap mereka biasa saja. Bukan nabi. Nggak boleh ucapan
serta kelakuan bejat mereka kita contoh. Apalagi dalam kenyataannya
mereka lebih banyak melakukan perbuatan yang berten-tangan dengan
nilai-nilai Islam. Kedua, kita jangan tertipu dengan
gemerlapnya kehidupan kaum seleb, hingga membuat kita gelap mata bahkan
berusaha untuk bisa hidup seperti mereka. Berbahaya, kawan! Ketiga,
Kita harus tahu, bahwa makna kebahagiaan adalah tercapainya ridho
Allah, bukan banyaknya materi dan harta yang diperoleh semata. Keempat,
kita harus sadar, bahwa dalam hidup ini kita senantiasa terikat dengan
aturan-aturan Islam. Nggak sembarangan melakukan suatu perbuatan seenak
udel kita. Harus tahu aturan mainnya. Baik yang tercantum dalam Al
Quran maupun yang dijelaskan dalam hadits.
Allah swt berfirman: “Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai
pertanggungjawabannya.” (Al Isra’: 36).
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa melakukan amal perbuatan yang bukan atas perintah kami maka tertolak. (HR. Muslim).
Nah, untuk urusan artis ini, Rasul nggak pernah menganjurkan untuk
mencontoh perilaku mereka, apalagi memerintahkan untuk menekuni profesi
tersebut. Dalam riwayat lain, Seorang sahabat bertanya, “Ya, Rasulullah, yang bagaimanakah orang yang baik itu?” Nabi menjawab, “Yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya.” Dia bertanya lagi, “Dan bagaimana orang yang paling buruk (jahat)?” Nabi saw menjawab, “Adalah orang yang panjang usianya dan jelek amal perbuatannya.” (HR. Ath Thabrani dan Abu Na’im)
Harus
disadari pula, bahwa maraknya dunia selebritis saat ini adalah karena
masyarakat terbiasa dengan kehidupan bebas nilai. Kita sudah akrab
dengan kehidupan masyarakat yang mengabaikan aspek-aspek keimanan dan
ketakwaan kepada Allah. Dengan kata lain, kita sudah terpola dengan
kehidupan yang semrawut tanpa terikat dengan nilai-nilai Islam.
Kondisi
masyarakat seperti ini memang nggak bakalan mendatangkan kemaslahatan
bagi kita. Bahkan sebaliknya meracuni kehidupan kita. Buktinya,
kehidupan artis yang jelas-jelas rusak saja masih tetap ditolerir
keberadaannya. Kalo gitu siapa sebenarnya yang lebih senewen?
Yuk,
mumpung usia kita masih muda, kita berusaha untuk menjadi yang terbaik
bersama Islam dan mencoba ngajak teman-teman yang terlanjur nyebur ke
dunia artis yang memang parah itu. Dunia yang lebih banyak ‘hitam’-nya
ketimbang ‘putih’nya. Kekayaan ada habisnya, dan ketenaran ada
batasnya. Iya, nggak, Men?
Tentu
saja, dalam sistem kehidupan Islam, negara nggak bakalan membiarkan
praktek-praktek perusakan moral seperti dalam kehidupan dunia artis.
Kalau dalam sistem kehidupan kapitalisme? Ya, kamu bisa lihat sendiri sekarang hasilnya. Amburadul, kan?
8 comments:
milih jadi penulis aja. lho? gak nyambung ya. tapi apapun pilihan profesi kita ya harus menjalankan dg baik dan bertanggung jawab.
stuju sist...
Saat ini guru tak se'menderita' dulu kok... karena sudah mulai ada sertifikasi dan perhatian pemerintah kepada guru juga makin besar...
Hanya saja, kalau menurut aku pribadi, harusnya perhatian pemerintah kepada guru jangan disamaratakan, karena guru2 di daerah2 terpencil membutuhkan lebih banyak perhatian dari pemerintah supaya anak2 di daerah terpencil tak akan lagi 'kehilangan' gurunya, yang memilih pindah ke kota... :D
BTW..., komenku tadi kok gak keliatan..?
ada koq sist komennya,..
bahh panjang bener :s
guru atau artis?
gampang aja sebenarnya
kalo mau cari uang, ya jadi artis
kalo mau cari pahala, ya jadi guru
hiiihihi
ya, bener tuh Natalie Portman emang keren. dia sepertinya serius dengan hidupnya, tidak semata mata mengorbankan segalanya untuk jadi artis dengan segala cara seperti Demi Moore.
Natalie juga termasuk artis yang concern dengan pendidikannya
Tante...
Dija mampir lagi niiiih
Post a Comment