Monday, May 17, 2010

Diam Tak Berujung

aku hanya bisa diam
aku tak akan menyalahkanmu
aku tak akan menyalahkan waktu
yang pernah terjadi aku anggap itu garis
yang mewarnai hidupuku

diamku untuk intropeksi diriku
kesalahanmu perbaikan untukku
aku tak bergeming
saat kau bisikan aku satu kata
saat kau ungkapkan yang sejujurny

aku luka tapi untuk sesaat
aku sedih tapi untuk sesaat
aku perih tapi untuk sesaat
karena luka itu kujadikan cambukan untuk diriku

aku bahagia 
akhir aku bisa tahu semua
tapi apakah kau tahu 
hal itu buat aku rapuh

aku tak bisa salahkan kau
aku salahkan keadaan, mengapa?
namun aku hanya ambil makna dari semua yang terjadi
kalau asa itu masih ada 
datang padaku kita bangun yang baru
dengan lembaran cerita baru yang tak akan ada haru biru

6 comments:

Dream Competition said...

Hmm..tarik nafas dalam2,ikut larut baca puisi ini sis.Mirip diriku,apabila seseorang membuat salah padaku,justru aku menyalahkan diriku sendiri.puisi bagus.

an4k`SinGKonG said...

diam adalah emas yang tersembunyi....semoga hari esok menjadi kebahagiaan serta keeriaan...amiiiiiiiieeennn

reni said...

Wah..., puisinya keren banget lho..

Justmeilani said...

aisha@o y...sis ^_^
anak singkong @ amin y rabbal alamin
reni@tq y...sis..

Unknown said...

diam adalah emas. tapi jangan terlalu diam juga.

Justmeilani said...

sang cerpenis@wah..suatu kebanggaan buat sy kl mbak dah mo singgah di blog