Wednesday, August 29, 2012

Cinta: Ikatan yang kuat


Jika gelombang prahara menerpa
Dan tali yang mengikat dua hati lepas
Jangan sebut yang demikian cinta
Sebab cinta adalah keteguhan nurani
Tuk pertahankan tali yang mengikat dua hati


Pernikahan adalah ikatan cinta yang sangat kuat: “mitsaqon gholidlo”. Ikatan yang sangat sangat kuat. Hingga tak mudah lepas. Ikatan yang menyatukan seorang pria dan wanita ini begitu kuatnya sehingga tak boleh goyah oleh badai yang menghantam. Oleh prahara yang menerjang. Oleh musibah yang menghadang.
Wahai para wanita, jangan karena kesulitan ekonomi, lantas engkau memojokkan suamimu. Mengeluhkan nafkahnya yang dirasa kurang. Mempertipis sikap romantis. Mengurangi kadar penghormatanmu kepadanya. Lalu kau sering melakukan kekerasan verbal yang menyinggung hati dan melukai harga dirinya sebagai lelaki. Jika engkau melakukan yang demikian, maka engkau telah mengendurkan ikatan cinta yang kuat itu. Dan semakin lama ikatan itupun semakin berkurang kekuatannya akibat perbuatanmu tersebut.

Wahai para pria, jangan hanya karena semakin banyaknya keriput di wajah isterimu lantas engkau mengurangi kadar cintamu. Lantas engkau pangkas kasih sayangmu. Lantas engkau turunkan perhatianmu kepadanya. Lantas engkau rubah sikap lemah lembutmu menjadi sikap keras lagi kasar. Kau bentak-bentak dirinya oleh sebab perkara sepele. Bahkan kau pukul hanya karena kesal. Jangan ! Sebab, jika kau lakukan itu, maka dirimu telah menggosokkan belati ke ikatan cinta kalian. Semakin sering belati ini kau gosokkan, semakin rapuhlah ikatan ini. Jika sudah demikian, maka tunggulah saatnya ikatan cinta kalian akan putus.
Bukankah yang kalian inginkan adalah ikatan tersebut terus menerus kuat ? Bukankah yang kalian kehendaki adalah rumah tangga menenteramkan hati ? Bukankah yang kalian dambakan adalah rumah tangga romantis yang menyejukkan ? Maka perkuatlah terus ikatan cinta kalian. Dengan ahlak yang baik. Dengan membiasakan menggunakan ucapan yang manis dan menyenangkan. Dengan saling memberikan pujian tulus. Saling menghormati. Saling menghargai. Saling menjaga sikap. Saling berkomitmen menjaga perasaan satu sama lain. Saling mengendalikan kata-kata ketika marah. Dan saling berupaya menjaga kadar kasih sayang tetap utuh, meski dilanda musibah atau prahara yang menghantam biduk rumah tangga.

LB, 290812 copas disini

No comments: