Friday, June 15, 2012

KENDALA KOMUNIKASI PRIBADI



Kendala –kendala/ kelemahan saya dalam berkomunikasi pribadi adalah sebagai berikut :

1.      Volume suara saya yang kurang keras sehingga saat saya menyampaikan pesan  pendengar kurang memahami maksud dan tujuan  pesan yang saya sampaikan. Hal ini menyebabkan proses komunikasi yang kurang baik.

2. "Bigger fish syndrome", yaitu kesulitan untuk menjaga kesinambungan pernyataan. Untuk melanjutkan pernyataan, saya  biasanya masih dipengaruhi atau diokupasi oleh pernyataan lawan bicara sebelumnya. Bahaya dari kendala ini adalah dampaknya terhadap ego dan hubungan baik. Terkadang saya tidak mengetahui apakah pernyataan saya memperkuat atau malah melemahkan pernyataan saya yang lain. Kendala ini ada hubungannya dengan kendala "terlalu banyak berbicara". Maka, saya  harus mengukur tingkat kepentingan dan relevansi dari setiap pernyataan saya. Dalam banyak hal, sindrom "the bigger fish story" akan menciptakan perlombaan bicara yang menyimpang dari maksud awalnya. Lebih jauh lagi, situasi itu akan berkembang menjadi percakapan yang "tulalit".

3.  Saya cenderung mengaitkan sesuatu hanya dengan hal-hal yang dimengerti, dengan orang atau dengan sesuatu yang bisa memberi manfaat secara pribadi. Jika sesuatu tidak menarik, saya cenderung akan mengabaikannya.

4.      Tidak ada kepercayaan
Sikap percaya adalah sikap pertama dalam membangun komunikasi yang baik. Ketika kepercayaan itu hilang, hilang pula efektivitas proses komunikasi. Saya sangat susah percaya sama orang lain sehingga hal ini membuat proses komunikasi yang terjalin dangkal atau kurang akrab.

5.      Saya beranggapan bahwa pesan yang disampaikan, bahkan pengantar pesan itu sendiri, adalah tidak penting atau tidak relevan. Jika saya tidak memiliki ketertarikan, maka saya tidak akan mendengarkan. Dan satu hal lagi, itu pasti kelihatan. Sinyal itu akan menunjukkan bahwa saya  kurang respek terhadap pernyataan orang lain.


6.      Kepercayaan diri sangat berpengaruh dalam proses komunikasi, saya kurang percaya diri dalam mengeluarkan pendapat saya pada saat berkomunikasi. Hal ini merupakan kendala bagi saya sehingga pada saat saya harus berargumentasi didalam hati saya pasti bergejolak dan takut salah dengan argumentasi yang saya kemukakan.

7.  Saya belum bisa berbicara secara sistematis, atau jika saya sering mengalami kekakuan dalam pembicaraan, atau jika saya sering mengalami keheningan dalam pembicaraan karena saya tidak tahu apa lagi yang harus dibicarakan, atau jika saya sering berbicara hal-hal yang sebenarnya di luar konteks.

8.      Defensif, dalam berkomunikasi saya cendrung lebih banyak  untuk bertahan atau melindungi diri dari pada berusaha memahami pesan yang disampaikan orang lain.

9.      Emosi , karena saya memiliki sikap tempramental hal ini sangat berpengaruh saat saya melakukan komunikasi interpersonal. Apabila seseorang tidak bisa menerima pesan/ informasi apa yang saya sampaikan saya tidak menanggapi pendapat orang tersebut. Kendala ini juga membuat jalinan komunikasi saya terhadap orang lain kurang baik.

10.  Sikap egois yang saya miliki juga berpengaruh terhadap komunikasi interpersonal saya. Saya tidak dapat menerima perbedaan persepsi saya tetap menbenarkan pendapat saya. Hal ini terkadang menimbulkan pertengkaran saat berkomunikasi.

11.  Hambatan Semantik adalah kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara saya pemberi pesan dan penerima.

12.  Saat berkomunikasi menggunakan handphone saya kurang merespon pesan yang disampaikan karena suara yang saya terima terputus-putus dan yang paling utama, saya kalau berkomunikasi harus menatap mata lawan bicara saya.

13.  Saya memiliki kemampuan Berbahasa Indonesia yang tidak begitu baik sehingga saat harus menyampaikan informasi menggunakan Bahasa Indonesia saya sedikit  terbatah-batah sehingga tujuan utama informasi  yang ingin  disampaikan tidak begitu jelas.

14.  Terkadang saya kurang merespon lawan bicara saya, hal ini disebabkan kurangnya wawasan saya terhadap sesuatu hal.
15.  Saya cendrung melihat siapa yang memberikan informasi, dan saya sering mengabaikan orang yang berbicara kalau orang itu tingkat pendidikannya di bawah saya.
16.  Saya selalu mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang saya  ketahui.

2 comments:

Yudi Darmawan said...

wah, kalo suara pelan,
pakai toa malah kekencengan..

hehe

Justmeilani said...

sipp bro