Sunday, May 30, 2010

Belajar Dari Ketegaran seorang Istri dan Ibu

Tulisan aku hari ini bukan bermaksud bergunjing atau membicarakan keburukan orang, tapi ini adalah salah satu penghargaanku dan rasa salutku terhadap seorang istri atau ibu. Ibu itu adalah tetanggaku yang dari dulu aku amati ibu ini sebut saja mamanya Vei (bukan panggilan sebenarnya). Mama vei seorang pahlawan tanpa tanda jasa (Guru SD) atau  Oemar bakri suaminya seorang supir Bus antar kota.

Inilah momok yang terjadi di masyarakat kalau punya suami supir pasti istrinya banyak atau suka "jajan", padaha; kalau dilihat atau ditinjau tidak semua sopir yang seperti itu saja pepatahnya "gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga". Mama Vei memiliki anak Tujuh orang dimana 4 orang putri dan 3 orang putra.

Walaupun seorang pendidik mama vei mempunyai kegagalan pribadi , dimana dia mendidik anak orang lain sehingga mencapai sukses namun hal sebaliknya yang terjadi dengan keluarganya. Ketiga putrinya tak memiliki lagi kehormatan sebagai perempuan, satu orang putranya harus keluar masuk penjara dengan berbagai kejahatan. Namun mama vei tetap tegar, aku lihat kerut tua diwajahnya mulai bermunculan namun dia tetap tersenyum, dia tetap ceria dan apabila kami sering ngumpul dia masih aja enjoy dengan guyon alanya.
jauh di ubuk hati mama vei dia hancur lebur dan dia tidak akan melihatkan kepada orang toh orang lain tidak akan membantu dalam menyelesaikan permasalahannya, orang bahkan akan mencemoohkan dia dan keluarganya. Pagi itu mama Vei siap-siap mau pergi kerja,..tiba-tiba saja komplek kami heboh karena istri pacarnya anak mama vei yang ke tiga sebut aja Cui  menyerang karena menuduh Cui berselingkuh dengan suaminya, akhirnya peristiwa itu menjadi gosip terhangat di kompleks kami.


 itu belum seberapa belum lagi anak mama vei yang cowok yang masuk penjara karena Curanmor dan mama vei pun harus menyelesaikannya. Peristiwa yang bertubi-tubi menimpa mama vei bukan membuat suaminya mendekat dan melangkah bersama untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi namun suaminya menyalahkan sepenuhnya semua kepada mama vei.


Dengan sabar mama vei memohon dengan Allah agar diberi jalan terbaik dalam menyelesaikan setiap permasalahan ini, namun Allah masih sayang sama mama vei dan menguji kesabaran mama vei,.Tiba-tiba suami mama vei menceraikannya dengan alasan tidak becus mengurus anak-anak dan tidak bisa melayani suami dengan baik.

dengar alasan semua itu hati mama vei hancur berkeping-keping "Tuhan cobaan apa lagi ini" tanya mama vei. tak terasa hampir 8 bulan suaminya mama vei menceraikannya. Suaminya datang kembali dan menyesali perbuatannya selama ini dan memohon minta rujuk kembali. Dengan lapang dada mama vei menerima semua demi anak-anak. Tapi mama vei harus rela menerima anak dari hasil perkawinan kedua suaminya. Karena istri mudanya tak mau mengasuh anak itu.


Kembali mama vei menerima dan mengasuh anak itu,..tapi dia tak pernah mengeluh dan selalu menerima cobaan yang selalu di berikan oleh Allah karena dia yakin dibalik cobaan yang diberikan akan ada hikma yang besar, dan itu cobaan merupakan ujian naik kelas iman seseorang.

"Dari peristiwa itu aku melihat betapa tegar dan kuatnya Mama Vei dan selalu ikhlas dalam menjalankan cobaan yang diberikan Allah. karena Allah selalu mengetahui batas kemampuan manusia dalam menjalankan cobaan yang diberikan-Nya"

2 comments:

Dream Competition said...

Aku hanya bisa bilang subhanallah...ketika melihat seorang wanita setegar itu.

Justmeilani said...

aisha@ya mbak aq aj salut mlihat ibu itu..