Monday, November 1, 2010

BADAI BUKAN PERTANDA????

Sore itu seperti biasanya aku menemani suami joging, dan seperti biasanya rute jogingnya diujung pantai dekat gajah putih dan berakhir di sport center. Suamiku aku turunni di gajah putih itu, aku dan anak-anak mengikuti dari belakang pakai mobil, kalau jenuhku tiba aku tinggal dan kami menunggu di sport center.


Nah sore itu, aku lihat cuaca lumayan bagus turun setelah mobil aku parkirkan aku dan anak-anak langsung berlari mendekati ombak, padahal aku illfill sekali kalau lihat pantai tapi sore itu aku langsung ajak BELICIAku ke air dengan perlahan aku sentuhkan air laut ke kakinya. Aku pikir pasti dia menangis eeeehh, ternyata dia malah keasyikan lihhat reaksi belicia seperti itu langsung aku mandiin air laut.


Sambil menunggu suamiku yang joging gak terasa belicia udah basah semua dan ternyata dia kedinginan secara,..mandi pantainya gak direnacanakan so aku gak bawa baju buat Belicia, jadi aku pulang sebentar dan kembali lagi ke sport center menjemput suamiku.

Nah, didalam perjalanan cuaca yang begitu cerah tiba-tiba langit kelam, Astagfirullah apa yang terjadi,..didalam hai aku berdoa Ya Allah jangan terjadi apa-apa karena emang aku, anak-anak dan suami terpisah-pisah sekarang.

Tiba-tiba suamiku SMS, ma...jemput gak!!!, ok, balasku ma2 lagi didepan hotel Rafles, sabar ya,..!!! jujur aku sedikit panik karena motor, mobil dan banyak orang-orang yang mencari pintu keluar. Banyaknya bencana yang terjadi di tana air ini membuat orang panik, aku lihat orang-orang didekat mallpun panik berhamburan, karena setelah awan hitam diikuti badai. Secara di tanah air kita yang tercinta ini banyak sekali terjadi bencana dari tanah longsor di papua, kemudia gunung merapi yang akan meletus, dan Gempa bumi yang diikuti tsunami di mentawai. Nah daerah kami ini juga rawan gempa.

Alhamdulillah di saat badai tadi dengan jarak pandang dan riuhnya kendaraan aku lihat suamiku dah siap sambil melambaikan tangan spontan aku berpindah tempat duduk dan dia yang kemudikan mobil, dan aku lihat pohon tumbang di depan kami,..insyaallah gak ada korban.

Listrikpun padam di perjalanan aku telpon rumah agar anak2 yang aku tinggalkan jangan keluar dulu,..selang beberapa jam hujan badaipun hilang dan kembali seperti semula.

Kejadian badai kemarin membuat masyarakat berdoa dan memohon kepada Allah SWT smoga bukan pertanda bencana yang akan lebih besar lagi nantinya seperti gempa bumi ditahun 2000 dengan kekuatan 7.3 SR ataupun di tahun 2009 dengan kekuatan 7.9 SR.
Walaupun sebelum mentawai kami juga pernah diguncang gempa dengan intensitas yang kecil namun kami tetap waspada.

Ya Rabb musibah yang kau berikan kepada kami umatmu semua itu ada hikmahnya,.


5 comments:

non inge said...

semoga tidak lagi terjadi bencana yah mba'...

harus selalu waspada ya ^^

salam hangat untuk keluarga, semoga kita semua selalu dalam lindungan ALLAH

misfah said...

pasti saat itu menegangkan sekali, Alhamdulilah tidak apa-apa dan selamat sampai ke rumah.

catatan kecilku said...

Aku sendiri, setiap melihat berita2 tentang bencana spt itu selalu berpikir : bagaimana jika hal yang sama terjadi di kotaku, di saat aku dan suami sedang di kantor masing2 dan anakku di sekolah. Aduh, betapa sedihnya membayangkan anakku panik dan bingung karena sedang terpisah dengan kedua orang tuanya...

the others.... said...

Ya Allah, semoga saja musibah yg menimpa negara dan bangsa ini dapat segera berakhir. Semoga damai kembali hadir disini...Amin

Elsa said...

ya bener Mbak
banyaknya bencana kadang bikin kita paranoid sendiri
maunya sih wasapda ya
tapi jatuhnya malah paranoid

duh, untung baik baik saja ya

asyik tuh Belicia maen di pantai